10 Alasan Mengapa Kamu Harus Mengunjungi Georgia
Apakah kamu sudah menentukan tujuan untuk liburan berikutnya? Apakah kamu ingin menemukan pemandangan alam yang memukau, desa-desa pegunungan yang kokoh, gereja-gereja kuno, puncak-puncak yang belum didaki, keindahan alam liar, dan keramahan penduduknya? Kunjungi Georgia – salah satu negara tertua di dunia!
Kota Tbilisi
1. Destinasi Liburan Murah di Eropa
Kalau kamu mencari pengalaman Eropa yang autentik tapi tetap ramah di kantong, Georgia adalah jawabannya. Terletak di kawasan Eropa Timur, negara ini menawarkan pesona alam dan budaya kelas dunia dengan biaya perjalanan yang jauh lebih murah dibandingkan destinasi Eropa Barat.
Harga makanan, transportasi, dan akomodasi di sini sangat bersahabat. Kamu bisa menikmati makanan khas seperti khachapuri atau khinkali hanya dengan beberapa euro, dan menginap di hotel nyaman di pusat kota tanpa harus keluar banyak uang.
Selain itu, banyak tempat wisata gratis atau berbiaya rendah di Georgia — dari gereja bersejarah dan lembah pegunungan, hingga pemandangan indah di Tbilisi atau Kazbegi. Dengan kombinasi antara biaya murah, pemandangan spektakuler, dan kehangatan penduduk lokal, Georgia benar-benar destinasi Eropa Timur yang sempurna untuk kamu yang ingin liburan
2. The Great Caucasus – Pegunungan Tertinggi di Eropa
Saat berkeliling di Georgia, kamu akan melihat jajaran pegunungan terbesar di Eropa – The Great Caucasus yang megah. Puncak-puncak bersalju abadi, padang rumput alpen, alam liar yang masih murni, dan desa-desa pegunungan kuno yang tersembunyi akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Di sini kamu bisa menjelajahi Ushguli, desa tertinggi yang dihuni secara permanen di Eropa, yang juga terdaftar dalam UNESCO World Heritage Sites.
3. Tempat Kelahiran Wine
Salah satu kebanggaan Georgia adalah bahwa di sinilah, menurut bukti arkeologis terbaru, tanaman anggur pertama kali didomestikasi dan wine dibuat — sekitar 8.000 tahun yang lalu. Tak heran bila anggur dan pembuatan wine begitu tertanam dalam jiwa, budaya, dan tradisi Georgia.
Proses fermentasi dalam kvevri (bejana tanah liat yang ditanam di dalam tanah) adalah tradisi khas Georgia yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Dalam 20 tahun terakhir, budaya wine di Georgia kembali berkembang pesat. Kini banyak daerah memiliki châteaux besar maupun kecil, serta kilang wine keluarga yang siap memanjakan para tamu — baik pecinta wine biasa maupun ahli wine terkenal dunia. Bersiaplah untuk pengalaman rasa dan sukacita yang luar biasa.
4. Gudauri & Kazbegi: Surga di Pegunungan Kaukasus
Bagi pecinta alam dan petualangan, dua destinasi ini wajib kamu kunjungi. Gudauri, resor ski paling terkenal di Georgia, menawarkan pemandangan spektakuler di ketinggian 2.200 meter. Saat musim dingin, kamu bisa menikmati salju tebal, bermain ski, atau sekadar bersantai di kafe pegunungan dengan panorama putih tak berujung. Di musim panas, area ini berubah menjadi padang hijau luas yang cocok untuk paragliding atau hiking ringan.
Lanjutkan perjalananmu ke Kazbegi (resmi disebut Stepantsminda), tempat berdirinya Gergeti Trinity Church yang ikonik dengan latar Gunung Kazbek — salah satu puncak tertinggi di Kaukasus. Dari sini, kamu akan merasakan kedamaian luar biasa dan keindahan alam yang terasa seperti dari dunia lain. Jalan menuju Kazbegi melalui Georgian Military Highway pun sendiri sudah merupakan pengalaman tak terlupakan — penuh tikungan dramatis dan panorama gunung yang menakjubkan.
Kunjungi Gudauri dan Kazbegi bersama Akala Travel
Desa Stepantsminda di Kazbegi
5. Negeri Jalur Sutra
Selama berabad-abad, kafilah The Ancient Great Silk Road melewati Georgia. Jalur ini menghubungkan timur dan barat, utara dan selatan, serta memberikan pengaruh budaya besar terhadap Georgia. Kota gua kuno Uplistsikhe, dengan lebih dari 350 gua yang masih ada hingga kini, dulu merupakan kota perdagangan penting di jalur tersebut. Situs ini masih terawat dengan baik dan memikat para pengunjungnya.
Jvari Monastery
6. Salah Satu Negara Kristen Pertama di Dunia
Sejarah Kristen Georgia dimulai sejak abad pertama Masehi, ketika tanah ini dikunjungi oleh para rasul. Dikisahkan bahwa seorang Yahudi Georgia dari Mtskheta, bernama Elias, yang menyaksikan penyaliban Kristus di Golgotha, membawa kembali jubah Kristus yang kini dimakamkan di Svetitskhoveli Cathedral, situs Warisan Dunia UNESCO.
Georgia menjadi negara ketiga di dunia yang mengadopsi agama Kristen pada tahun 337 Masehi. Meskipun sering diserang dan ditaklukkan oleh bangsa-bangsa lain, baik Muslim maupun Kristen, kamu masih bisa menemukan banyak gereja dan katedral indah dengan fresco asli dan arsitektur khas Georgia.
7. Bahasa dan Aksara Unik
Bahasa Georgia, yang dituturkan oleh kurang dari 5 juta orang di dunia, memiliki tradisi sastra yang sangat kuno. Alfabetnya diciptakan sekitar abad ke-3 SM dan memiliki tiga bentuk tulisan yang berbeda — semuanya masih digunakan sampai sekarang. Aksara Georgia diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda karena keindahan dan keunikannya. Huruf-hurufnya melengkung lembut dan mengalir seperti simbol magis — banyak orang bahkan mengatakan tulisan ini mirip dengan bahasa Elf dalam film The Lord of the Rings.
8. Budaya Georgia
Saksikan tarian pria dan wanita yang tampak melayang, langkah-langkah unik, dan gerakan menakjubkan yang menceritakan kisah perang, cinta, dan persahabatan — inilah tarian tradisional Georgia! Penonton akan terpesona dan bertepuk tangan meriah meminta encore. Ada keajaiban di udara yang menyatukan penari dan penonton dalam satu perayaan besar.
Tarian-tarian ini telah diwariskan selama berabad-abad. Lagu rakyat Georgia juga sangat merdu, dengan cerita yang disampaikan melalui musik. Nyanyian polifonik Georgia bahkan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Pada tahun 1977, lagu rakyat Georgia berjudul “Chakrulo” dimasukkan dalam Golden Records yang dikirim ke luar angkasa bersama pesawat Voyager.
9. Tbilisi - Kota Multi-Budaya dan Multi-Agama
Pernahkah kamu mengunjungi kota di mana kamu bisa menemukan gereja Georgian Orthodox, Armenian Gregorian, dan Roman Catholic, sebuah sinagoga, masjid, serta kuil Zoroastrian — semuanya dalam jarak 5 menit berjalan kaki satu sama lain? Kalau belum, kamu harus datang ke Tbilisi, ibu kota Georgia — kota multi-etnis, multi-budaya, dan multi-agama yang terletak di persimpangan sejarah. Kota ini bukan sepenuhnya Eropa atau Asia, melainkan perpaduan memikat dari Timur dan Barat. Tbilisi didirikan pada abad ke-5 M dan sejak itu selalu menarik para pengunjung — karena mata air panas yang menjadi asal nama kota ini, suasana jalanan berbatu dan caravanserai yang hidup, atau sekadar pesonanya yang “aneh dan memikat,” seperti yang digambarkan oleh Alexandre Dumas sebagai “kota legenda dan romansa.”
Aneka ragam makanan Georgia
10. Kuliner yang Lezat
Kuliner Georgia dikenal lezat dan penuh karakter — perpaduan cita rasa Eropa Timur dan Timur Tengah. Beberapa hidangan khas yang wajib kamu coba:
🥟 Khinkali – pangsit isi daging dengan kaldu hangat di dalamnya.
🧀 Khachapuri – roti isi keju, ikon kuliner Georgia.
🍆 Badrijani – terong gulung isi saus kenari.
🍢 Mtsvadi – sate daging panggang khas Georgia.
🍅 Pkhali – campuran sayur dan kenari dengan rasa gurih segar.
Semua disajikan dalam porsi besar dan suasana hangat khas keluarga Georgia. Jangan lupa minum wine lokal mereka yang terkenal di seluruh dunia — rasanya otentik dan bersejarah!